Rumus Transformasi Digital

The New Gap

Ekosistem digital yang terus tumbuh berkembang telah mempengaruhi banyak hal dalam tata dan cara hidup kebanyakan orang. Ditambah dengan perubahan lanskap industri, perubahan tuntutan kebutuhan konsumen/pasar, regulasi yang dinamis hingga evolusi teknologi menyebabkan banyak organisasi bisnis maupun nirlaba melakukan transformasi.

Para pemimpin bisnis saat ini bisa meraih posisi puncak disebabkan mereka dapat menguasai bisnis hari ini melalui persiapan panjang di masa sebelumnya. Pada umumnya mereka tidak memiliki latar belakang yang sesuai dalam menghadapi masa, era, dan pasar yang begitu cepat berubah disertai disruptive shift pada bisnis yang mereka kelola. Salah dalam meniti intuisi bisa justru buruk dan menimbulkan kesalahan dalam mengambil keputusan bisnis.

Maka tidak dapat dipungkiri, digital disruption kini telah terjadi. Perusahaan penyedia jasa layanan taksi terbesar saat ini tidak memiliki taksi satu buah pun (Uber). Penyedia penginapan terbesar dengan berbagai jenis tipe akomodasinya sama sekali tidak memiliki satu pun hotel atau properti sejenisnya (Airbnb). Toko retail terbesar sama sekali tidak memiliki gudang penyimpanan dan ruang pamer barang dagangannya secara nyata (Alibaba), pemilik media terpopuler tidak sama sekali menyediakan kontennya sendiri tetapi diminati ratusan juta orang untuk menjadi kontributornya (Facebook). Bahkan ada bank tercepat pertumbuhannya di dunia namun tidak memiliki uang secara nyata (SocietyOne), atau sebuah movie house terbesar di dunia tetapi tanpa memiliki bioskop sendiri (Netflix). Bahkan perusahaan telepon terbesar kini tidak perlu memiliki telco infrastructure (Skype, WeChat, Hangout).

Change is not easy, but it is inevitable, and it’s necessary for growth and survival.

Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Fenomenalnya jasa ojek-on-demand yang menggunakan mobile application di awal kemunculannya seperti Gojek ataupun GrabBike dulu membuat ojek-ojek konvensional menentang dan bahkan mengangkat kapak perang penolakan. Namun disruption melalui digitalisasi hidup ini memang tidak bisa dibendung atau pun ditolak sama sekali. Mau tidak mau, suka atau tidak suka. Pada akhirnya semua ojek-ojek konvensional di pangkalan-pangkalan itu harus memilih, punah atau berubah?

Rumus Transformasi Digital

Bicara soal transformasi digital maka ada rumus sederhana yang bisa kita highlight di sini.

Ada 2 pilar utama yang harus ada dalam proses transformasi digital yaitu digital capability dan digital culture. Dan dua-duanya bersumber pada cara pandang dan pemahaman tentang makna dan definisi “digital” (digital mindset).

Kira-kira rumusannya seperti ini:

Rumus transformasi digital Rumus transformasi digital

Digital capability bicara tentang kemampuan mengadopsi, menggunakan dan memanfaatkan ekosistem digital. Digital capability ini dibentuk karena pemahaman (digital mindset) yang berkembang bersamaan dengan keahlian, kecakapan dan kompetensi yang diasah selaras dan sebangun dengan kebutuhan proses transformasi yang hendak dituju.

Sedangkan digital culture adalah seperangkat nilai, tata laku dan interaksi antar people yang mendorong kapabilitas yang ada bisa memberikan hasil (output).

Digital culture inilah yang mengakselerasi proses internalisasi digital transformation. Dan hal itu harus juga berawal dari pemahaman (digital mindset) yang teruji/tertempa hingga menjadi sebuah kebiasaan dan karakter yang khas.

Maka saat digital mindset yang telah teruji waktu (t) di dalam setiap orang itu, bertemu dalam satu environment (space dan place), ia kemudian akan menjadi seperangkat cara, ciri, aturan dan model operasional yang mendukung proses transformasi menjadi sustain, persistent, dan konsisten… 😬😊

Digital transformation is not about technology, it’s about strategy, leadership, and new way of thinking.David L. Rogers, Faculty of Executive Education at Columbia Business School 1

Maka mulai saat ini mungkin kita perlu melakukan assessment pada diri kita sendiri, sudah se-digital apakah kita?


Referensi:

  1. Quint, Matthew. (2020). Digital Transformation Is, Fundamentally, Not about Technology. Columbia Business School. https://www8.gsb.columbia.edu/articles/brand-talk/digital-transformation-fundamentally-not-about-technology ↩︎