Kapan Waktu Terbaik Untuk Resign?
Sebagai seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, adakalanya kita dihadapkan pada kondisi-kondisi seperti jenuh pada rutinitas pekerjaan yang “itu-itu” saja, terkadang kita juga mengalami konflik dengan rekan kerja, bermasalah dengan atasan, atau juga merasa pantas untuk mendapatkan penghargaan lebih berupa kenaikan jabatan maupun gaji.
Menjadi karyawan itu pada umumnya tidak akan bisa terlepas dari beberapa kondisi diatas dan pada akhirnya memunculkan pemikiran bahwa kita perlu menjalani sesuatu yang baru atau mendapatkan tantangan lain.
Dengan kata lain, kita perlu pindah ke tempat yang kerja baru atau resign dari tempat kerja yang sebelumnya. Motivasi utama ketika memutuskan resign dari tempat kerja yang lama umumnya beragam, dan bisa jadi berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain.
Semua motivasi yang mendasari keinginan untuk resign dari tempat kerja yang lama menuju lingkungan kerja yang baru senantiasa berkaitan dengan keinginan untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik dan lebih nyaman dari kondisi yang ada sebelumnya.
Keputusan untuk resign dari tempat kerja pada umumnya dilakukan oleh para karyawan ketika mereka sudah yakin diterima atau mendapatkan pekerjaan di tempat baru. Umumnya hal ini dilakukan untuk menghindari periode jobless atau menganggur yang menjadikan seseorang kehilangan mata percahariannya.
Namun ada juga yang berspekulasi dengan memutuskan resign dari tempat kerjanya meskipun belum mendapatkan pekerjaan yang baru. Masing-masing opsi tersebut memiliki konsekuensinya masing-masing.
Berdasarkan pengalaman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengundurkan diri dari suatu pekerjaan:
Resign-lah ketika kamu sudah merasa tidak ada hal baru lagi yang bisa dipelajari dan sudah tidak menantang lagi.
Resign-lah ketika kamu muak dengan perpolitikan kantor yang tidak sehat.
Resign-lah ketika kamu menemukan pijakan baru yang jelas yang lebih menjanjikan, semisal pindah perusahaan dan sudah mengantongi kontrak di perusahaan baru. Jangan resign dengan tujuan memulai bisnis yang bahkan belum menghasilkan uang. Kecuali tabunganmu sudah berlimpah.
Resign-lah setelah THR-an atau bonusan di perusahaan yang kamu tinggalkan. Pastikan mencari tahu waktu bonusan atau THR-an dengan tepat.
Resign di akhir tahun, dan memulai pekerjaan di tempat baru di awal tahun lebih baik mengingat ada SPT yang harus kamu laporkan nantinya. Melaporkan SPT dengan 2 lembaran bukti potong pasti membingungkan.
Pastikan kamu lakukan tips di atas dengan korelasi AND bukan OR, jadi pastikan semuanya bener-bener ada dan terbukti, barulah putuskan untuk menyerahkan surat cinta ke Bos.
Dan ketika kamu hendak resign, jujurlah kemana kamu hendak berlabuh kepada rekan sejawat yang akan kamu tinggalkan, karena boleh jadi kamu akan bertemu mereka lagi di perusahaan yang kamu tuju nantinya.
Sekian tips berguna dari saya dan untuk pengingat saya ke depannya 🙂