Kencingi Sumur Zamzam
Setiap orang memiliki keunikan atau keanehan tersendiri. Setiap orang itu spesial dan berbeda.
Keunikan dan kekhususan yang dimiliki seseorang bisa menjadi modal daya tarik atau bahkan daya tawarnya di tengah komunitas.
Dalam situasi yang ekstrim, jika ingin terkenal dan memiliki personal brand yang kuat cobalah untuk menjadi lebih spesifik, unik, dan aneh.
Semakin aneh, semakin spesial, (katanya) semakin berpotensi menjadi orang terkenal. Benarkah??
Bul ‘alaa zamzam fatu’raf
Begitulah sebuah pepatah Arab mengatakan, yang artinya Kencingi sumur zamzam maka engkau akan terkenal.
Di zaman persaingan yang sengit, menjadi yang “ter-” itu memang jadi pilihan.
Kalau tidak tercepat, terhebat, ya.. mungkin teraneh!
Untuk mendapatkan perhatian publik secara luas, apakah itu dukungan, pembelaan, atau memang untuk alasan popularitas dan keuntungan materi, maka:
Seorang artis memilih melakukan tindakan kontroversi misalkan berkelahi dengan sesama artis atau berita sensasional lainnya.
Apakah sesuai dengan norma atau tidak itu perkara nanti. Yang penting jadi berita!
Seorang komentator dan politikus akan mengeluarkan pernyataan dan statement yang nyeleneh, anti mainstream, kalau perlu yang bisa memunculkan pro dan kontra.
Apakah benar atau tidak, yang penting bisa diundang stasiun televisi dan jadi trending topic di mana-mana.
Misalnya lagi, seorang marketer mengeluarkan produk dengan harga murah dengan segambreng bonus. Dia akan memilih negative revenue dulu untuk bisa membuat “gaduh” pasar, baru kemudian mengambil hati konsumen barunya.
Seorang pejabat publik menunjukkan sikap yang begitu bersahaja, merakyat dan membumi ditengah-tengah kebiasaan para pejabat yang sulit ditemui dan terkesan angkuh.
Terlepas apakah sekedar pencitraan atau tulus sepenuh hati, itu soal nanti.
Terkenal atau dikenal banyak orang lain dalam tataran positif dan “beda” tentu akan memberikan ruang dan kesempatan yang melimpah bagi kita untuk tumbuh dan berkembang di dunia yang begitu hyper-competitive ini.
Abang Somay berbaju pink yang unik, telah membuktikannya.
Begitulah, di tengah kerumunan kita memang harus bisa tampil beda dan mencolok, meski tentu tidak dengan sikap seekstrim mengencingi zamzam itu.
Dalam situasi yang berbeda, kita masing-masing hendaknya harus mulai menemukan dan memiliki sumur zamzam kita sendiri, lalu ambillah tindakan yang unik, spesifik, aneh, nyeleneh, spesial dan istimewa, namun tetap sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku membumi.