Hilang Berpulang
Maaf karena sudah lupa mengingat..
Berjalan dengan membiarkan diri disibukkan oleh berbagai distraksi mampu membuatku hidup seperti sebagaimana layaknya hidup demi pengakuan dan validasi, namun ada lubang rumpang yang tetap tak terisi utuh.
Pada setiap patah dan bimbang, ternyata aku hanya sedang mengalami proses untuk menjadi aku yang paling aku. Bertahan dalam setiap benturan hingga akhirnya pada hantaman yang paling besar, mampu membuatku sekarat tapi tetap ku bisa berdiri lagi.
Lost for many times, just to be found for many times.
Katanya, manusia serta dampak dari keputusan yang terlibat dengan dirinya merupakan suatu pengalaman yang sangat menagih untuk diselami.
Seorang penyelam handal bisa saja terlarut dalam rasa penasarannya hingga lupa untuk terapung dan kehabisan oksigen. Kita jangan. Berkelanalah secukupnya dan sewajarnya hingga menuntasi apa yang harus dituntasi.
Keserakahan tidak akan membawamu kemana-mana. Membiarkan diri dalam arus dan terseret ombak hanya akan membuatmu sulit untuk berpijak.
Maka, tiap-tiap kamu menyadari bahwa kamu sudah bermain terlalu jauh, ingatkan diri untuk pulang. Meredam riuh, memijak bumi.
Bukankah kita berkelana untuk dapat memaknai seberapa berharganya kembali pulang?