Common English Mistakes Indonesians Make
Setiap orang yang belajar bahasa terutama bahasa Inggris pasti mengalami kesalahan berbahasa. Sistem bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sangat berbeda, sehingga membuat kita mencampur aduk dua bahasa tersebut.
So here’s the list of the common typos or maybe appropriately stated as salah kaprah English terms Indonesians make.
Mungkin terasa sepele, tapi kalau didengar oleh orang-orang yang sudah fasih berbahasa Inggris dan tau yang bener seperti apa, well it can be a bit annoying.
Ya kita sebagai pengguna bahasa orang ya sebaiknya tidak ignorant lah buat tau yang bener kayak apa. Ini hasil pengamatan ane selama sekian tahun, entah bahasa lisan atau tertulis di social network dan internet 🙂
Common English Mistakes Indonesians Make:
- Deadline vs
Dateline -
Thanks Godor Thank God? - Worth it or
worthed? I’m worryor I worry/I’m worried- I’m bored or
I’m boring? Have a save tripor Have a safe trip?It’s time to schoolor It’s time for school?You gonna like itor You are gonna like it?Wait me!or Wait for me!- Have a blessed Sunday or
Have a bless Sunday? - Lord hear my prayer or
Lord hear my pray?
Deadline vs Dateline
Orang Indonesia sering salah mengartikan. Kalau yang dimaksud batas pengumpulan atau tenggat waktu, ya yang bener itu deadline!
Kalau ditinjau dari segi arti kata: deadline artinya the point in time at which something must be completed. 1
The word “dateline” is used today mainly to label the bit of text at the top of a printed news story that indicates where and—often, but not always—when it was written. For instance, after a headline about events in Kenya, the dateline might read “NAIROBI, Kenya, June 2, 2010”. Probably because this rather obscure word has been popularized by its use for the name of an NBC television news show, some people confuse it with “deadline,” which is most often the date by which something must be accomplished. You can miss deadlines, meet deadlines, or have to deal with short deadlines, but not datelines.
Thanks God or Thank God?
Sumpah ini sih sering bikin gemes deh kalau orang-orang bilangnya ‘Thanks God’ dalam sebuah kalimat misalnya, “Thanks God banget deh gue bisa dapet kerjaan itu.”
Mungkin istilah ini dianggap ekuivalen dengan Alhamdullilah atau Puji Tuhan tapi sayangnya banyak yang salah kaprah, salah pake istilah yang mana. Yang bener? Thank God! 2
- When to use “Thank God”:
- “Thank God” is actually a shortened version of “Thanks be to God” which means that you are telling the others (your friends or whoever) that you are thankful to God.
- “Thank God” is in the same way as “Praise God”.
- “Thank God” is also correct because you use “Thank” as a verb I (we) thank God.
- When to use “Thanks, God”:
- You are praying or directly conversing with God, then you would say “Thanks, God”.
- “Thanks, God” should actually mean “Thank You, God” as if he were in front of you.
- “Thanks” is an informal way of saying “Thank You” so highly unlikely to use “Thanks, God” to an almighty being.
Worth it or worthed?
Hayo yang bener apa hayo?
Ya worth it lah! Kata ‘worthed’ bahkan tidak ada, itu bikinan orang yang salah kaprah aja. Buktinya? Di kamus tidak ada kata worthed. Mungkin dari pengucapan worth it dan worthed beda tipis, tapi yang benar tetap worth it. 3
There is no such word as : “worthed”. We can’t say “worthed” as past participle of “worth” since “worth” itself is not a verb.
From dictionary.reference.com/browse/worth, some formal examples of how to use “worth” in sentence:
- As preposition
– having a value of, or equal in value to, as in money : This laptop is worth 5 million rupee
– having property to the value or amount of : They are worth of millions
- As noun
– usefullness or importance : Your worth to the world is inestimable
I’m worry or I worry/I’m worried
Jadi begini rumusnya. Kalau kata sifatnya berasal dari kata kerja (misalnya worry), kalau dipasangin dengan subjek ‘I am, she is, he is, atau they are’ kudu banget bentuk katanya: worried. Contoh: I’m worried.
Tapi kalau kata worry dipakai sebagai kata kerja jadinya I worry. Bedanya apa?
Emang sih bagi orang Indonesia saya khawatir kan emang cuma satu format, saya khawatir. Beda kalau di bahasa Inggris. I worry itu berarti saya khawatir setiap saat (khawatir sebagai keadaan yang konstan setiap saat, istilahnya begitu). Tapi kalau I’m worried itu saya khawatir detik ini, saat ini juga. Semenit lagi belum tentu masih khawatir gitu.
I’m bored or I’m boring?
Kalau kamu mau mengatakan, ‘Gue membosankan’ berarti pake yang ‘I’m boring’. Lain cerita kalau kamu pengen mengungkapkan: ‘Gue lagi bosan.’ harusnya pake yang ‘I’m bored.’
Jadi gak ada ceritanya: ‘Eh gue lagi boring banget nih.’ yang ternyata artinya. “Eh gue lagi membosankan banget nih.’ Janggal kan? Haha..
Have a save trip or Have a safe trip?
Kalo save (pake ve) artinya menyelamatkan. Misalnya, Superman will save the world. Sedangkan safe (pake fe) artinya aman/selamat.
Safe flight ya😇❤
— فريدة كوسوما الوردان (@faridakusumaw) 25 April 2018
Jadi kalau kamu liat status BBM atau tweet orang-orang: ‘Safe flight’ artinya: semoga penerbangan kamu aman!
It’s time to school or It’s time for school?
Gue pernah liat spanduk sebuah sekolah taman kanak-kanak swasta dengan tulisan besar: ‘It’s time to school’. Annoying banget! Masak spanduk instansi pendidikan masih aja bikin salah grammar begitu -_- Tapi emang bukan gitu aja sih, iklan dan majalah ngetop pun masih banyak yang salah-salah bahasa Inggrisnya.
Rumusnya begini deh:
It’s time to + kata kerja tanpa -ing atau -d/-ed
Contoh: It’s time to go tapi bukan: it’s time to going! It’s time to sleep bukan it’s time to sleeping.
Kalau kamu mau masangin it’s time dengan kata ‘for’ rumusnya:
it’s time for + kata benda/kata kerja + ing
contoh: It’s time for school atau it’s time for washing the dishes.
You gonna like it or You are gonna like it?
Kalau ini sering banget gue jumpai di tulisan di media sosial.
Gonna adalah versi singkat dari going to yang artinya akan/bakal/bakalan. Tapi karena artinya yang serupa dengan will jadinya terkadang kita lupa meletakkan to-be di depan gonna. Padahal gonna itu versi slang dari going to. Kata kerja continuous (yang belakangnya -ing) kan gak mungkin sendiri, tentunya ia digandeng to-be (is/are/was/were).
Kamu akan menyukainya –> You will like it. (ini benar)
bedakan dengan
Kamu akan menyukainya ->
You gonna like it.
Ini salah, padahal artinya sama dengan versi dengan memakai kata will, tapi ya itulah bahasa Inggris, sekalipun artinya sama, aturan tetap berlaku
Yang benar: You are gonna like it. atau jika disingkat: You’re gonna like it.
Berlaku sama kalau dijadikan bentuk pertanyaan.
Apakah kamu akan menyelesaikannya? –> Will you finish that?
Kalau pakai kata gonna jadinya bukan Gonna you finish that (salah total, tetot) tapi jadinya: Are you gonna finish that?
Wait me! or Wait for me!
Mungkin ini dari terjemahan plek-plek dari Tunggu akyuuu~ (kayak di kartun Jepang gitu, yang biasa diteriakkan oleh suara anak gadis dengan nada tinggi dan imut). Tapi kalau versi bahasa Inggris mesti disisipi kata untuk menjadi Wait for me!
Have a blessed Sunday or Have a bless Sunday?
Bless atau berkat adalah kata kerja. Kalau ditambah -ed di belakangnya menjadi kata sifat. Jadi kalau ingin menggunakan kata ini sebagai kata sifat untuk menjelaskan kata benda, misalnya Sunday, weekend, marriage, birthday, dan lainnya, kata berkat yang tepat untuk digunakan adalah blessed, bukan bless.
Lord hear my prayer or Lord hear my pray?
Doa sebagai kata benda diterjemahkan menjadi prayer, sedangkan doa sebagai kata kerja diterjemahkan menjadi pray. Ada -er itu kata benda, gak ada -er itu kata kerja.
Marilah kita berdoa. –> Let us pray.
Tuhan dengarkanlah doaku. –> Lord hear my prayer.
Sejauh ini baru itu sih salah kaprah bahasa Inggris yang biasa ane temuin..